Selasa, 21 Februari 2023

Membatalkan Puasa Sunnah

LINIMASA

(LIputan terkiNI MAsalah puaSA)


_*Membatalkan Puasa Sunnah*_


*Deskripsi:* 


 Sebagaimana kita ketahui, bahwa membatalkan puasa wajib seperti puasa Ramadlan hukumnya tidak boleh jika tidak ada udzur.


 *Pertanyaan:*


Bagaimana hukum membatalkan puasa sunah?


*Jawaban:*


 Makruh, jika tidak ada udzur.


*Referensi:*


كفاية الأخيار في حل غاية الإختصار الجزء 1 صحـ : 215 مكتبة دار إحياء الكتب


وَمَنْ شَرَعَ فِيْ صَوْمِ تَطَوُّعٍ لَمْ يَلْزَمْهُ إِتْمَامُهُ وَيُسْتَحَبُّ لَهُ اَلإِتْمَامُ فَلَوَ خَرَجَ مِنْهُ فَلاَ قَضَاءَ لَكِنْ يُسْتَحَبُّ وَهَلْ يُكْرَهُ أَنْ يُخْرِجَ مِنْهُ ؟ نَظَرٌ إِنْ خَرَجَ لِعُذْرٍ لَمْ يُكْرَهْ وَ إِلاَّ كُرِهَ وَمِنَ الْعُذْرِ أَنْ يُعَزَّ عَلَى مَنْ يُضِيْفُهُ امْتِنَاعُهُ مِنَ اْلأَكْلِ اهـ


 "Orang yang sudah mulai berpuasa Sunnah (tathowwu') tidak wajib menyempurnakan (sampai maghrib). Tapi dianjurkan (Sunnah) menyempurnakannya. 

Kalaupun keluar (: membatalkan) maka tidak wajib meng-Qodho'. Hanya sunnah meng-Qodho'nya.


Lalu, apakah makruh keluar  (membatalkan) Puasa Sunnah ?

 

Lihat-lihat dulu (dirinci):


Kalau membatalkan karena udzur, maka Tidak Makruh.

Kalau tidak ada udzur, maka Makruh.


Termasuk Udzur yaitu jika si Tamu menghargai jamuan Tuan Rumah, dimana ia merasa tersesak (kecewa) jika si Tamu tidak mau makan."


0 komentar:

Posting Komentar