Minggu, 21 Mei 2023

Istri adalah ladang bagi suami

Tadabbur Ayat:

Al-Baqarah

:223

*نِسَاۤؤُكُمْ حَرْثٌ لَّكُمْ ۖ فَأْتُوْا حَرْثَكُمْ اَنّٰى شِئْتُمْ ۖ وَقَدِّمُوْا لِاَنْفُسِكُمْ ۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّكُمْ مُّلٰقُوْهُ ۗ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِيْنَ*


"Istri-istrimu adalah ladang bagimu, maka datangilah ladangmu itu kapan saja dan dengan cara yang kamu sukai. Dan utamakanlah (yang baik) untuk dirimu. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu (kelak) akan menemui-Nya. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang yang beriman."


🔰 Bila kita merujuk kitab tafsir untuk mengetahui Sabab Nuzul dan maksud ayat diatas, akan kita dapati bahwa ayat tersebut bertutur tentang keluwesan "ritual kebahagiaan" (jima'/bersenggama suami-istri).


Dimana seorang Istri diumpamakan ladang bercocok tanam bagi  petani (suami).


Mau didatangi kapan saja, dicangkul bagaimana saja... Ya boleh-boleh saja. (Bebas bergaya atau bergaya bebas) 


Asal yang dicangkul tepat sasaran, yakni ladang sendiri. 




🙏🏻😀🌹


Sebagai catatan... 



1. Harus pakai cangkul sendiri.


2. Bila ladang tidak mungkin dicangkul, maka tunggu lain waktu. (yakni ketika istri haid).




📝 *SISI LAIN:*



✅ Namun sahabat....


Bicara tentang ladang, tentu mengingatkan kita pada aktivitas bercocok tanam. Dan ini identik dengan pertanian.


Maka ada baiknya jika kita berpikir sejenak tentang filosofi bertani, yakni bercocok tanam.



Petani yang cerdik dan berpengalaman pasti akan:


1. Memilih atau  mengolah ladang


2.  Memilih benih unggul


3. Merawat tanaman dengan baik...


agar nantinya mendapatkan  hasil panen yang menggembirakan.




🙏🏻😎 🌹


Sampai disini kita coba menganalogi ..(main qiyas-qiyasan )



Istri itu ladangnya (ovum + rahim)


Suami itu (yang membawa) bibit-nya (sperma)


Janin & Anak itu tanaman dan buah-nya.. 



Nah kan....???


Belum berhenti disini ...


Istri yang shalihah ..itu ibarat ladang yang subur loh jinawi...


Suami Sholih itu ibarat bibit unggul...


Tapi Anaknya nanti ????   (🙏🏻😀 Masih Tanda Tanya ❓❓) 



Kita runut lagi...


Kita tanya beberapa kemungkinan kepada pak Tani dulu ...


1. Kira-kira ... Kalau ada ladang subur tapi bibitnya jelek, hasilnya bagaimana ???


2. Kalau bibitnya baik tapi ladangnya tidak subur, hasilnya bagaimana ???


3. Kalaupun ladang subur dan bibitnya baik, tapi tidak dirawat dari rumput pengganggu dan hama.. hasilnya bagaimana ???




🙏🏻☺️🌹


Tahulah kira-kira...


Bagaimanalagi jika ladang dan bibitnya sama-sama jelek.. hasilnya lebih ke arah *zonk* 



🙏🏻😀🌹


Berani dilanjut yach ... Biar lebih  kena ...



Wahai Suami-Istri...


*Lebih-lebih yang mau jadi Suami-Istri...*


Berpikirlah... Pertimbangkanlah siapa pasangan (atau calon pasangan) halal kita ..??


Pertama kita sendiri harus berusaha menjadi ladang subur atau bibit unggul dulu... Harus berusaha .


Dan seterusnya ...


Terserah Anda ...👍🏻‼️



Yang terpenting lagi ..


Tanaman harus dirawat dengan baik agar buahnya baik pula..



Terakhir...


Andaikan saja dari Suami  yang Sholih dan Istri Sholihah akan lahir Anak yang "Baik" 


Tapi harus dirawat dengan baik. Karena jika tidak, mereka bisa terkontaminasi dengan miliu (lingkungan) yang kurang kondusif (ibarat rumput dan hama bagi tanaman)...



Maka, jika terawat (dididik) dengan baik...


In saya Alloh  hasil akhirnya Menjadi *orang yang baik/Sholih/Sholihah* ..


Itulah *Hasil Panen* dari bercocok tanam yang diidam-idamkan.



Sekian.



*•═══~◎❅🌹❅◎~═══•*


والله أعلم 

0 komentar:

Posting Komentar